Maunya Programmer Itu…?

Saat iseng browsing , tak sengaja nyasar ke sini. Isi blognya sih tidak begitu menggambarkan apa yang tertulis dijudulnya. Tapi komentar yang datang menbuat judul tulisan di blog tadi menjadi begitu mudah di pahami.

Berdasarkan tulisan dan komentar yang ada di tulisan tersebut, bisa saya simpulkan bahwa banyak programmer lebih menyukai suasana kerja seperti rumah mereka sendiri daripada bekerja sebagai programmer kantoran.

Dalam bekerja, programmer itu kurang lebih butuh ruang privat, mungkin bukan berarti setiap programmer mesti dapat ruang sendiri-sendiri. Tapi setidaknya ada jarak antara programmer yang satu dengan yang lainnya. Mengetahui tentang yang satu ini saya jadi teringat kalo dulu ada yang usul agar meja-meja menghadap kearah pintu. Jadi kalau si Bos datang, ia tidak punya kesempatan ngintipin apa yang dilakukan oleh para programmer-nya di depan computer.

Selain itu, programmer saat ini jauh bertolak belakang dari pada programmer jaman dulu. Yang sekarang cenderung lebih gaul daripada programmer masa lalu yang terkenal cuek, pendiem,dll.

Meskipun cenderung gaul, dalam bekerja programmer lebih suka suasana gaya rumahan dari pada gaya kantoran. Tapi bukan berarti bekerja dirumah. Yang dimaksud rumahan, tidak harus berada di lingkungan perumahan atau di perkampungan/pemukiman penduduk. Ini cenderung pada suasana, bukan pada letak lokasi kerja. Suasana rumahan itu biasanya fleksible mau keluar masuk kantor, mau pulang jam sebelas malem atau jam tiga pagi tidak ada yang melarang atau bisa dilakukan tanpa banyak berurusan dengan security. Mudah mendapatkan makanan pada jam berapun karena biasanya, bila lagi serius, programmer suka lupa makan dan tahu-tahu sudah jam dua pagi. Yang penting dekat dengan warung atau warteg, biar mudah beli makan.

Pokoknya banyak dech yang membedakan programmer dengan pekerja kantoran lainnya. Baca aja sendiri di sini. Yang pasti programmer itu banyak maunya. Ah.., bukannya semua manusia banyak maunya. Jadi banyak maunya itu suatu hal yang wajar-wajar saja. Masalahnya mau tidak kita meredam kemauan-kemauan kita!?

3 komentar di “Maunya Programmer Itu…?

  1. Sebenarnya ide ini sudah ada sejak lama di otak saya, karena saya sendiri dulu programmer. saat ini yang bisa diterapkan mungkin baru jam kantor yang fleksible dan tidak ada limitasi programmer2 saya mau ngapain, yang penting pas deadline, projectnya selesai.. tapi ternyata, tidak selalu berhasil, memang semua orang pasti banyak maunya, sampai2 si programmer kadang2 tidak menghiraukan yang namanya deadline.. hehehe so, tetep aja biar kerja di kantor gaya rumah, harus ada “polisinya”..

Tinggalkan komentar