Bahaya Media

Lihatlah! media dengan mudah membentuk opini masyarakat

mungkin udah agak telat untuk mengomentari masalah poligami yang sempat memanas beberapa bulan lalu. sampai-sampai menteri negara pun turut serta kebakaran jenggot. sekarang wacana tentang poligami mungkin sudah agak reda tapi saya kira masih belum dingin sedingin es. jadi gak apa-apalah meski terlambat. toh khutbah jum’at tadi juga membahas poligami. bedanya kalau pas jum’atan tadi khotibnya membahas tentang hukum poligami menurut agama islam dan berbagai kontroversinya, baik dari umat islam sendiri (sedih juga lihat umat ini saling menyerang) maupun dari non muslim, maka saya akan menulis tentang peran media menyikapi poligami. pendapat saya tentang bagaimana media membentuk opini masyarakat hanya sekedar pendapat saya semata, bisa benar bisa tidak, apalagi contoh yang saya berikan hanya satu kasus AA Gym saja. jadi …… hemmm.

Ok, berbicara tentang poligami akhir-akhir ini tidak terlepas dari AA Gym. poligami yang dilakukan oleh AA Gym banyak dipublikasikan oleh berbagai media baik media cetak maupun elektronik. kesan yang saya lihat dari berbagai publikasi tersebut bahwa citra yang di berikan sangatlah buruk, poligami yang di lakukan AA Gym terkesan sebuah kriminalitas atau suatu perbuatan yang salah, padahal poligami bagi saya bukanlah suatu hal yang buruk meski banyak sekali orang yang pendapatnya beda dengan saya. artinya terdapat perbadaan pendapat dalam menyikapi poligami. tapi perbedaan pendapat yang terjadi seakan-akan sirna entah kemana. yang tampak pada kita seakan-akan semua orang sepakat bahwa poligami itu buruk, keji dan lainnya.

berbeda dengan pemberitaan media terhadap kasus yang terjadi hampir bersamaan. Jarang sekali media yang memojokkan Yahya Zaini dalam kasus perzinahan yang terekam oleh kamera handphone. berita-berita yang ada memberikan kesam simpatik terhadap yahya zaini dan menimpakan segala bentuk kesalahan yang pada ….semata. padahal sangat jelas perzinahan tidak dibenarkan (tabu) baik secara sosial maupun agama.

kasus roy marteen juga tidak jauh berbeda. masyarakat dibuat simpatik terhadap roy marteen yang jelas bersalah. dan menunjukkan bahwa apa yang dilakukan oleh roy marteen merupakan suatu kewajaran, bukan kesalahan.

akhir kata, terlepas dari usaha berbagai media untuk membelokkan pikiran kita. mestinya kita harus benar-benar menyaring berbagai informasi yang kita terima dengan cukup ketat. pesan lama memang, namun tetap saya tuliskan kembali sekedar untuk saling mengingatkan. satu lagi, mungkin masalah poligami yang menghiasi umat islam saat ini kedudukannya tidak jauh berbeda dengan masalah Jihad. kedua permasalahan ini begitu banyak mengundang kontroversi, bahkan mungkin ratingnya cukup tinggi. hemm… wallahu’alam

Satu komentar di “Bahaya Media

Tinggalkan komentar